Menurut polling terakhir, Joe Biden ungguli Donald Trump setelah berjaya di empat negara bagian yang paling berpengaruh. Wimar Witoelar ketika diwawancarai CNN Indonesia pagi ini (11/4/2020) mengatakan bahwa Joe Biden melebihi keunggulan Hillary Clinton ketika menantang Donald Trump pada Pilpres 2016 silam.
Berbeda dengan Taiwan, Republik Rakyat China lebih senang kalau Joe Biden yang menang karena kesal banget dengan ulah Donald Trump yang mengobok-obok perusahaan Tiongkok seperti Huawei dengan tuduhan telah membocorkan data untuk kepentingan pemerintah China.
Para penggemar smartphone Huawei sepertinya berharap agar Joe Biden memenangkan US Election 2020 ini, sehingga mereka kembali bisa menggunakan OS Android secara penuh dan terutama Google Services seperti YouTube, GMail dan aplikasi lain yang selama ini hilang dari seri Huawei smartphone seri terbaru.
Sementara itu terjadi kehebohan di Inggris setelah seorang pengusaha Inggris mempertaruhkan uang 3,9 juta Poundsterling atau sekitar 73 milyar rupiah untuk kemenangan Donald Trump. Ternyata ada warga Inggris lainnya yang juga mempertaruhkan uangnya 1 juta Poundsterling atau sekitar Rp18,9 miliar untuk kemenangan Joe Biden pada Pilpres 2020 ini.
Menurut headtopics.com identitas orang tersebut belum diketahui. Jika Joe Biden menang, dia akan mengantongi keuntungan sebesar 540 ribu Poundsterling setara US$ 696.170 ditambah modal taruhannya.
Kedua warga Kerajaan Britania Raya ini dipastikan sedang fokus di layar televisi atau smartphone nya untuk mengamati perhitungan suara pemilu di Amerika Serikat itu. Mungkin sambil minum bir dan beberapa sandwhich.
Maklum di sana belum ada yang menjual Kue Klepon atau sambil menyeruput Kopi Luwak asal Lampung. Mahalnya kopi Luwak tentu tidak masalah buat mereka apalagi punya duit sebanyak itu untuk taruhan.
Lebih lanjut headtopics.com melaporkan pula bahwa Oddsmaker memperkirakan peluang Joe Biden untuk menang sebesar 65 persen. Sementara Donald Trump lebih rendah, hanya sekitar 35 persen. Namun, peluang Trump untuk menang lumayan lebih baik daripada survei Five Thirty Eight yang hanya 10 persen.
Apakah taruhan akan menjadi pertanda baik bagi Biden yang berpasangan dengan Kamala Harris. Yang menarik adalah10 taruhan terbesar dalam sejarah Betfair sebelumnya untuk acara olahraga, ternyata semuanya menjadi pemenang.
Untuk sekadar informasi taruhan untuk kandidat yang ikut pemilu adalah legal di Inggris, sementara pemerintah Amerika Serikat melarang pemilihan umum dijadikan bahan untuk berjudi. Padahal ada banyak casino di negara Uncle Sam itu.
Saat ini Paman Sam mungkin sedang minum bir dan menghisap sebatang cerutu untuk menantikan siapa yang bakal menang Pilpres Amerika. Uncle Sam sepertinya bakal netral dan tidak memihak Biden atau Trump. Tapi dalamnya hati siapa tahu meskipun dalamnya kolam tetangga bisa diukur.
Kalau warga Indonesia apakah menjagokan Donald Trump atau Joe Biden?